Selasa, 12 November 2013

“PENGANGGURAN YANG KIAN MEMBLUDAK



Umumnya pengangguran sering dikait-kaitkan dengan angkatan kerja dan lapangan pekerjaan yang tersedia, hal tersebut memang sangat wajar . bahkan tidak jauh berbeda dengan permasalahan kemiskinan, bahwasannya kemiskinan dan pengangguran menjadi dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena secara logika , banyaknya pengangguran menjadi salah satu penyebab timbulnya  tingkat kemiskinan.

Bayangkan saja pada setiap tahunnya banyak sekali angkatan kerja yang mencari lapangan pekerjaan, ironisnya lagi angkatan kerja tersebut masih di dominasi oleh lulusan SD dan SMP . Sedangkan yang dibutuhkan dalam sebuah perusahaan adalah mereka-mereka yang minimal memiliki pendidikan diploma 3,  kalau sudah seperti ini lalu bagaimana nasib calon pelamar yang hanya lulusan SD  maupun SMP?
Uniknya lagi ibukota yang sudah semakin sesak dengan segala macam carut-marut yang terjadi , masih ditambah pula dengan arus urbanisasi yang setiap tahunnya terus bertambah. Hal ini disebabkan warga desa yang ingin mengadu nasib dijakarta, bukan kah hal ini  akan menjadikan tugas pemerintah  menjadi semakin berat ?? 
   
Akan tetapi kita harus ingat bahwasannya  Pemerintah telah banyak melakukan berbagai upaya untuk mengatasi hal ini, mulai dari mengadakan pelatihan kerja, memberikan pinjaman modal pada usaha kecil menengah, memberikan pendidikan gratis sampai jenjang SMA untuk sekolah negeri (walaupun hal ini baru terealisasi pada daerah Jakarta), mengajarkan berwiraswasta agar masyarakat dapat menciptakan lapangan kerja sendiri dan sebagainya, oleh karena itu dengan upaya-upaya yang dilakkan pemerintah diharapkan dapat mengatasi tingkat pengaguran yang terus bertambah setiap tahunnya.

o   Ket: kalaimat yang dicetak tebal menunjukan kalimat utama pada paragraph induktif, sedangkan kalimat yang diberi garis bawah menunjukan kalimat penjelas pada paragraph induktif            

KEMISKINAN YANG TAK KUNJUNG TUNTAS



Sampai saat ini kemiskinan masih menjadi PR besar yang belum dapat diselesaikan oleh bangsa ini, Pasalnya sampai saat ini permasalahan mengenai kemiskinan tak kunjung tuntas, masih begitu banyak warga dinegara ini yang hidupnya berada pada taraf menengah kebawah atau bahkan berada dibawah garis kemiskinan .  Hal ini ditandai dengan terjadinya berbagai permasalahan maupun peristiwa yang penyebab utamanya dikarenakan oleh kemiskinan, diantaranya  yakni : Peristiwa kelaparan karena terbatasnya kecukupan untuk memenuhi kebutuhan pangan, anak-anak yang tidak dapat bersekolah karena keterbatasan biaya yang dimiliki, berbagai macam penyakit baru yang timbul akibat kemiskinan seperti gizi buruk, berbagai tindak  kriminal yang dilakukan seperti : pencurian, penculikan, pembunuhan dan sebagainya, dimana motif ekonomi menjadi jawabannya.       
Ironis memang kemiskinan terjadi dalam suatu Negara yang kaya akan sumber daya alamnya, pengelolaan sumber daya yang kurang optimal serta sumber daya manusia yang kurang memadai menjadikan kemiskinan dinegara ini tak kunjung rampung. Padahal jika dilihat sumber daya alam yang ada saat ini dapat mensejahterakan warganya sendiri , Hanya saja sampai saat ini pemanfaatan sumber daya alam belum tepat sasaran, sehingga orang-orang yang memiliki kewenangan mengurus kekayaan itu bukan pemiliknya melainkan tamu asing (investor asing) lah yang memiliki banyak kewenangan disana .

Namun sekali lagi tidak dapat dipungkiri bahwa pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi kemiskinan di negeri ini, seperti perluasan kesempatan kerja, menggalakan program usaha kecil menengah atau “UKM”, memberikan keterampilan kepada masyarakat melalui  kursus-kursus  , menanamkan jiwa entrepreuner kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat membuka lapangan pekerjaan nya sendiri dan sebagainya.  

Dengan kata lain, kemiskinan yang terjadi menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Karna mustahil bagi pemerintah dapat menyelesaikan masalah kemiskinan tanpa masyarakat yang turut menbantu dan memiliki kesadaran sendiri bagaimana mengurang kemiskinan dinegeri ini, dan menjadikan negeri  ini , sebagai Negara yang kaya tanpa embel-embel apapun , semoga…   
  
 Keterangan :  Kata-kata yang dicetak tebal merupakan kalimat utama pada paragraf  deduktif, kemudian kata-kata yang di garis bawahi  merupakan kalimat penjelas pada paragraph deduktif   .     

Minggu, 06 Oktober 2013

“PEREKONOMIAN INDONESIA SAAT INI”



Paragraf Induktif


Berbicara mengenai perekonomian Indonesia saat ini , telah banyak upaya yang dilakukan  untuk meningkatkan dan memajukan  perekonomian Negara ini, mulai dari ekspor- impor, mengadakan kerja sama perdagangan luar negeri, memajukan dalam usaha perbankan , mendukung masyarakat dalam usaha kecil menengah dan sebagainya. Semua hal tersebut dilakukan senantiasa untuk membangun perekonomian Indonesia, meskipun sampai saat ini Negara kita masih dalam kategori Negara berkembang tetapi setidaknya pemerintah dan warga Negara Indonesia telah melakukan upaya untuk mengembangkan perekonomian . Saat ini kita dapat berbangga hati karena walaupun Indonesia belum menjadi negar maju akan tetapi  Kondisi perekonomian indonesia di lihat dari PDB  atau pendapatan domestik bruto menempati urutan ke 18 dari 20 negara yang mempunyai pdb terbesar di dunia. Hanya ada 5 negara asia yang masuk ke dalam daftar yang di keluarkan oleh bank dunia. Kelima negara  tersebut adalah jepang yang menempati urutan ke 2. Negara cina  negara tersebut menempati urutan ke 3, india urutan yang ke 11 dan yang terakhir korea selatan menempati urutan ke 15. Indonesia sekarang mempunyai PDB mencapai US$700 miliar. Oleh karena itu, dengan upaya  yang dilakukan sekarang diharapkan Indonesia dapat membangkitkan perekonomiannya.
Referensi :



“PEREKONOMIAN INDONESIA SAAT INI”



Paragraf Deduktif


Sistem perekonomian Indonesia masih menjadi salah satu topik menarik yang dibicarakan sampai saat ini, karena seperti yang kita ketahui bahwa Negara tercinta kita ini telah mengalami beberapa pergantian dalam sistemnya. Diantaranya Sistem perekonomian Kapitalis, Sistem ekonomi Sosialis, dan  Sistem perekonomian Pancasila. Dalam sistem Kapitalis, perekonomian tidak dikontrol oleh pemerintah, pemerintah memenuhi kebutuhan kolektif, tetapi tidak bersaingan dengan usaha swasta. Pemerintah tidak menentukan dimana anggota masyarakat bekerja, apa yang diproduksi dan tidak mengontrol konsumsi. Para anggota masyarakat bebas memilih pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan ini akan ditentukan oleh daya serap tenaga kerja tersebut. Indonesia menganut sistem ini selama sembilan tahun yakni dari tahun 1950-1959. Setelah Sembilan tahun menganut sistem ini kemudian Indonesia meninggalkan sistem kapitalis dan beralih menganut sistem ekonomi sosialis, yakni suatu sistem dimana semua lini perekonomian dikontrol dengan rapi oleh Negara. Tujuh tahun lamanya Indonesia menganut sistem ini. namaun kemudian sistem inipun merasa tidak bagus dan tidak cocok untuk bangsa Indonesa, maka Kemudian Indonesia mulai menerapkan sistem perekonomian Pancasila. Sistem perekonomian pancasila inilah buah dari sistem perekonomian sebelumnya yaitu ekonomi liberal (kapitalis) dan sistem ekonomi etatisme (sosialis). Kemunculan sistem ekonomi pancasila adalah hasil dari sari-sari positif dari dua sistem ekonomi sebelumnya.
Referensi :
·         Sovie Niam, Sistem Ekonomi Indonesia, pusat penerbitan Universitas Terbuka . 2000