KU TEMUKAN BUKU KECIL ITU ?
Aku memang terlahir dari keluarga yang membahagiakan, mempunyai
satu orang kaka, dan mempunyai orang tua yang sangat harmonis meskipun tidak di
pungkiri bahwa kami pun seringkali mengalami perdebatan kecil, , tapi toh
semuanya dapat kami selesaikan dalam waktu kurang dari satu hari
“Titaaaaaaa sudah bangun belum nak?” suara papa memanggil dari
balik pintu kamarku, seperti itulah papa biasa membangunkanku.
“udah pa, aku mau mandi dulu, nanti aku nyusul kebawah” jawabku
dari dalam kamar sambil membawa handuk hello kitty kesayanganku
“jangan lama-lama ya nak, papa, mama, dan kaka tunggu kamu
dibawah , kita sarapan bareng” ucap papa sambil menuju ke ruang makan
“Iya papa ” jawabku manja
Ya kami memang selalu menyempatkan
untuk selalu sarapan bersama, karna
hanya pagi hari kami bisa berkumpul di meja makan, selebihnya tidak
mungkin, kami sama-sama sibuk, dan pastinya kalo sudah pulang perut kami sudah
kenyang dengan makanan diluar. pagi ini
papa kasih kabar yang menggembirakan buat aku, mama, dan kaka,,,
Semalem eyang telpon papa, katanya eyang kangen sama kita semua,
rencananya sih papa mau jenguk eyang sekaligus liburan disana , papa mau ambil
cuti satu minggu , hayo siapa yang mau ikut liburan bareng papa? “ Tanyapapa
sambil mengoles roti tawar nya dengan selai kacang kesukaannya
“Aku mauuuuuuuu, lagi pula kan kita udah lama ga liburan bareng,
ide papa oke banget, setujuuuuu“jawabku dengan penuh semangat ‘45
“Iya aku juga mauuuuuuuu” ucap kaka penuh semangat pula
Tapi agaknya mama terlihat kurang setuju atas rencana kita ini,
entah apa yang ada dibenak mama, mama terlihat tidak bersemangat dengan rencana
ini
“Gimana kalo liburan nya ditunda aja , kan dua minggu lagi juga
tahun baru, jadi kita liburannya pas tahun baru aja, gimana?? Kalo besok
terlalu mendadak dan perasaan mama juga ga enak” kata mama dengan raut wajah
yang datar
“ yah mah, masih lama banget mah, ayolah mah, kapan lagi kita
bisa liburan bareng kaya gini” kata ku merayu mama dengan muka melas
“iya mah , setuju yah mah besok aja kita berangkatnya,
plisssssssss” ucap kaka membantu merayu mama
“sudahlah mah itu hanya kekhawatiran kamu saja, kita akan
baik-baik saja , lagian kasian ibu sudah lama kan tidak kesana, insya allah ga
akan terjadi sesuatu sama keluarga kita” bujuk papa
“ya sudah iya mama setuju ,” kata mama yang akhirnya menyetujui
Finally akhirnya kami semua setuju, walaupun mama agaknya masih
terlihat berat dan ragu-ragu, tapi itu semua tidak membuat rencana kita gagal.
Kami berangkat kerumah eyang pada hari sabtu pagi , kami memang berencana untuk
tidak menggunakan pesawat melainkan mobil pribadi seperti biasa aku berada
disamping papa yang mengendarai mobil , mama dan kaka berada dibelakang kami,
perjalanan ini memang sangat menyenangkan pada awalnya. tapi aku sungguh tidak
pernah menyangka bahwa kekhawatiran dan keraguan mama benar adanya, mobil yang
papa kendarai menabrak pembatas jalan karna papa berusaha menghindari seorang
wanita yang menyebrang sembarangan, kami mengalami kecelakaan, saat itu aku masih bisa sadarkan diri dan melihat
keadaan papa disampingku yang kepalanya
berlumuran darah begitu pun mama dan kak cika,
“ ya Allah apa yang terjadi ini?? Selamatkan keluargaku ya Robb”
ucapku dalam hati memohon doa
Namun setelah itu aku tidak sadarkan diri, aku tidak ingat
apa-apa, aku tidak tahu bagaimana keadaan mama,papa, dan kak cika, aku
mengalami koma , aku terbaring lemah dan tak berdaya, aku tidak dapat membuka
mataku, namun aku masih bisa mendengar
lantunan ayat-ayat allah di telingaku, mendengar suara mama dan kak cika
meskipun agaknya suara itu terdengar samar dan kurang jelas
“Tita sayang, bangun nak, sudah hampir tiga puluh hari kamu
tertidur nak, bangun sayang, mama rindu kamu yang cerewet, kamu yang bawel,
senyuman tita, bangun sayangayo nak bangun” kata mama di samping telingaku
dengan air mata yang jatuh di pipiku
“iya tita, kaka kangen kamu , tita harus semangat ya, tita harus
sembuh, kaka sayang banget sama tita” ucap kak cika sambil memegang tanganku
begitu erat.
Ingin sekali aku membuka mataku dan menghapus air mata mama,
tapi aku tidak bisa melakukannya, aku hanya mengeluarkan air mata dari kedua
sudut mataku, hanya itu yang bisa aku lakukan,Hari demi hari mama dan kak cika
menunggu ku dan berharap aku bisa membuka mata, dihari yang ke empat puluh ini,
di hari ini aku merasakan hal yang aneh, baru hari ini papa menjenguk ku,setelah
sekian lama aku koma, beliau pun tersenyum padaku, dan mengatakan.
“Tita sayang bangun nak, ayo bangun sayang , mulai sekarang kamu
harus jadi anak yang dewasa ya, kamu harus jagain mama dan kaka mu, sekarang
kamu menggantikan tugas papa yah, papa akan jagain mama, kamu, dan kak cika
dari jauh, papa yakin kita akan bisa
berkumpul lagi, mungkin papa harus lebih
dahulu pergi,tapi percayalah nak bahwa papa akan selalu ada, meskipun jiwa papa
tidak bisa dekat dengan kalian , papa sayang kalian semua” ucap papa sambil
mencium keningku dan mengusap rambutku
Suara itu memang terdengar jelas di telingaku dan aku hanya bisa
menangis begitu derasnya dari kedua sudut mataku yang belum juga bisa
terbuka.ini adalah hari ke empat puluh aku koma dan masih terbaring, dan hari
ini juga hari ke empat puluh meninggalnya papa, ya kecelakaan itu telah
merenggut nyawa, orang yang paling aku sayang, papa telah meninggal. Setelah
kata-kata yang barusan ku dengar rasanya seperti ada energy baru yang masuk ke
dalam tubuhku untuk sadar dan bangun dari koma. Setiap hari Kata-kata papa selalu terngiang di kupingku,
hingga akhirnya aku sadar di hari ke lima puluh , aku terbangun dan aku telah
sadar dari komakemudian setelah aku di pindahkan dalam ruang rawat biasa
akhirnya dokter memperbolehkan aku
pulang. Untuk pertama kalinya aku menginjakan kaki dirumah berlantai dua ini
setelah sekian lama aku koma, suasananya sangat berbeda.
“mah, papa mana ? papa ga jemput aku ke rumah sakit , papa
kemana kak?” tanyakku penasaran
“papa udah pindah kerja sayang , papa berlayar sekarang, kata
papa kamu ga perlu khawatir papa baik-baik aja disana,” jawab mama yang
terlihat gugup
Ya, memang mama dan kaka sengaja menyembunyikan hal ini dariku,
karna menurut dokter aku belum bisa mendengar hal-hal yang berat, tapi perasaan
ku tidak enak, dan aku sedikit curiga dengan perilaku mama dan kak cika,
“ kenapa ini semua aneh sekali, papa pergi berlayar, aku baru
sadar dari koma selama satu bulan lebih , tapi kenapa papa tidak menelpon ku, sebenarnya apa yang
terjadi dengan papa” kataku dalam hati
“oh ya papa selalu bilang sama aku , kalo lg kangen sama papa,
main harmonika aja, nanti kangen nya terobati” pikirku yang langsung beranjak
mencari hermonika di ruang kerja papa
.
Aku sibuk mencari harmonika biru
yang pernah dibellikan papa dari singapura, setelah hampir setengah jam mencari, harmonika
itu pun aku temukan, dan saat itu pula kutemukan buku kecil, entah buku apa
yang aku temukan itu, ku ambil bukunya lalu didepannya tertera tulisan dengan
jelas “Buku yasin” , ini hanya buku yasin biasa, lalu aku buka isi bukunya, di
dalam nya terlihat foto papa terpampang sangat jelas dengan kalimatnya “telah
berpulang ke Rahmatullah Bapak Ilyas madani, tubuh ku gemetar, air mataku
mengalir deras, dan harmonika yang aku
pegang terjatuh, aku mengangis sejadi-jadinya. mama dan kaka langsung bergegas
menyusul aku ke ruang kerja papa
“ Titaa” kata mama dan kaka sambil membuka pintu
“kenapa kalian bohongin aku, kenapa mama sama kak cika ga jujur
sama aku, kalo papa sebenarnya udah meninggal, aku berhak tau ma, aku berhak
tau kan kak” kataku menangis dan menggenggam buku yasin itu
“ maafin mama dan kaka sayang, kaka Cuma ga mau kamu shock, kamu baru sembuh dari koma de, kita
harus ikhlas tita, papa udah tenang disana” jawab kak cika yang menangis juga
sambil memeluku
Sore harinya setelah kejadian itu aku, mama, dan kak cika pergi
ke pemakaman papa, air mataku mengalir derasnya, papa telah meninggal ketika
aku koma, kutemukan buku kecil yang
ternyata buku yasin papa, inilah kehendak tuhan, papa milik Allah, dan Allah
berhak mengambil papa kapan pun juga, aku harus ikhlas dengan semuanya, senyuman
dan tawa papa di mobil itulah yang dia berikan untukku untuk terakhir kalinya,selamat
jalan pa, doaku selalu menyertaimu, kami sayang papa,,,