Jumat, 03 Januari 2014

CERPEN




KU TEMUKAN BUKU KECIL ITU ?



Aku memang terlahir dari keluarga yang membahagiakan, mempunyai satu orang kaka, dan mempunyai orang tua yang sangat harmonis meskipun tidak di pungkiri bahwa kami pun seringkali mengalami perdebatan kecil, , tapi toh semuanya  dapat kami  selesaikan dalam waktu kurang dari satu hari

“Titaaaaaaa sudah bangun belum nak?” suara papa memanggil dari balik pintu kamarku, seperti itulah papa biasa membangunkanku.

“udah pa, aku mau mandi dulu, nanti aku nyusul kebawah” jawabku dari dalam kamar sambil membawa handuk hello kitty kesayanganku

“jangan lama-lama ya nak, papa, mama, dan kaka tunggu kamu dibawah , kita sarapan bareng” ucap papa sambil menuju ke ruang makan

“Iya papa ” jawabku manja

Ya kami  memang selalu menyempatkan untuk selalu sarapan bersama, karna  hanya pagi hari kami bisa berkumpul di meja makan, selebihnya tidak mungkin, kami sama-sama sibuk, dan pastinya kalo sudah pulang perut kami sudah kenyang dengan makanan diluar.  pagi ini papa kasih kabar yang menggembirakan buat aku, mama, dan kaka,,,

Semalem eyang telpon papa, katanya eyang kangen sama kita semua, rencananya sih papa mau jenguk eyang sekaligus liburan disana , papa mau ambil cuti satu minggu , hayo siapa yang mau ikut liburan bareng papa? “ Tanyapapa sambil mengoles roti tawar nya dengan selai kacang kesukaannya

“Aku mauuuuuuuu, lagi pula kan kita udah lama ga liburan bareng, ide papa oke banget, setujuuuuu“jawabku dengan penuh semangat ‘45

“Iya aku juga mauuuuuuuu”  ucap kaka penuh semangat pula 

Tapi agaknya mama terlihat kurang setuju atas rencana kita ini, entah apa yang ada dibenak mama, mama terlihat tidak bersemangat dengan rencana ini

“Gimana kalo liburan nya ditunda aja , kan dua minggu lagi juga tahun baru, jadi kita liburannya pas tahun baru aja, gimana?? Kalo besok terlalu mendadak dan perasaan mama juga ga enak” kata mama dengan raut wajah yang datar

“ yah mah, masih lama banget mah, ayolah mah, kapan lagi kita bisa liburan bareng kaya gini” kata ku merayu mama dengan muka melas

“iya mah , setuju yah mah besok aja kita berangkatnya, plisssssssss” ucap kaka membantu merayu mama

“sudahlah mah itu hanya kekhawatiran kamu saja, kita akan baik-baik saja , lagian kasian ibu sudah lama kan tidak kesana, insya allah ga akan terjadi sesuatu sama keluarga kita” bujuk papa

“ya sudah iya mama setuju ,” kata mama yang akhirnya menyetujui

Finally akhirnya kami semua setuju, walaupun mama agaknya masih terlihat berat dan ragu-ragu, tapi itu semua tidak membuat rencana kita gagal. Kami berangkat kerumah eyang pada hari sabtu pagi , kami memang berencana untuk tidak menggunakan pesawat melainkan mobil pribadi seperti biasa aku berada disamping papa yang mengendarai mobil , mama dan kaka berada dibelakang kami, perjalanan ini memang sangat menyenangkan pada awalnya. tapi aku sungguh tidak pernah menyangka bahwa kekhawatiran dan keraguan mama benar adanya, mobil yang papa kendarai menabrak pembatas jalan karna papa berusaha menghindari seorang wanita yang menyebrang sembarangan, kami mengalami kecelakaan,  saat itu aku masih bisa sadarkan diri dan melihat keadaan papa disampingku yang  kepalanya berlumuran darah begitu pun mama dan kak cika, 

“ ya Allah apa yang terjadi ini?? Selamatkan keluargaku ya Robb” ucapku dalam hati memohon doa

Namun setelah itu aku tidak sadarkan diri, aku tidak ingat apa-apa, aku tidak tahu bagaimana keadaan mama,papa, dan kak cika, aku mengalami koma , aku terbaring lemah dan tak berdaya, aku tidak dapat membuka mataku, namun aku masih bisa  mendengar lantunan ayat-ayat allah di telingaku, mendengar suara mama dan kak cika meskipun agaknya suara itu terdengar samar dan kurang jelas

“Tita sayang, bangun nak, sudah hampir tiga puluh hari kamu tertidur nak, bangun sayang, mama rindu kamu yang cerewet, kamu yang bawel, senyuman tita, bangun sayangayo nak bangun” kata mama di samping telingaku dengan air mata yang jatuh di pipiku 

“iya tita, kaka kangen kamu , tita harus semangat ya, tita harus sembuh, kaka sayang banget sama tita” ucap kak cika sambil memegang tanganku begitu erat.

Ingin sekali aku membuka mataku dan menghapus air mata mama, tapi aku tidak bisa melakukannya, aku hanya mengeluarkan air mata dari kedua sudut mataku, hanya itu yang bisa aku lakukan,Hari demi hari mama dan kak cika menunggu ku dan berharap aku bisa membuka mata, dihari yang ke empat puluh ini, di hari ini aku merasakan hal yang aneh, baru hari ini papa menjenguk ku,setelah sekian lama aku koma, beliau pun tersenyum padaku, dan mengatakan.

“Tita sayang bangun nak, ayo bangun sayang , mulai sekarang kamu harus jadi anak yang dewasa ya, kamu harus jagain mama dan kaka mu, sekarang kamu menggantikan tugas papa yah, papa akan jagain mama, kamu, dan kak cika dari jauh,  papa yakin kita akan bisa berkumpul lagi,  mungkin papa harus lebih dahulu pergi,tapi percayalah nak bahwa papa akan selalu ada, meskipun jiwa papa tidak bisa dekat dengan kalian , papa sayang kalian semua” ucap papa sambil mencium keningku dan mengusap rambutku

Suara itu memang terdengar jelas di telingaku dan aku hanya bisa menangis begitu derasnya dari kedua sudut mataku yang belum juga bisa terbuka.ini adalah hari ke empat puluh aku koma dan masih terbaring, dan hari ini juga hari ke empat puluh meninggalnya papa, ya kecelakaan itu telah merenggut nyawa, orang yang paling aku sayang, papa telah meninggal. Setelah kata-kata yang barusan ku dengar rasanya seperti ada energy baru yang masuk ke dalam tubuhku untuk sadar dan bangun dari koma. Setiap hari  Kata-kata papa selalu terngiang di kupingku, hingga akhirnya aku sadar di hari ke lima puluh , aku terbangun dan aku telah sadar dari komakemudian setelah aku di pindahkan dalam ruang rawat biasa akhirnya  dokter memperbolehkan aku pulang. Untuk pertama kalinya aku menginjakan kaki dirumah berlantai dua ini setelah sekian lama aku koma, suasananya sangat berbeda.

“mah, papa mana ? papa ga jemput aku ke rumah sakit , papa kemana kak?” tanyakku penasaran

“papa udah pindah kerja sayang , papa berlayar sekarang, kata papa kamu ga perlu khawatir papa baik-baik aja disana,” jawab mama yang terlihat gugup

Ya, memang mama dan kaka sengaja menyembunyikan hal ini dariku, karna menurut dokter aku belum bisa mendengar hal-hal yang berat, tapi perasaan ku tidak enak, dan aku sedikit curiga dengan perilaku mama dan kak cika,

“ kenapa ini semua aneh sekali, papa pergi berlayar, aku baru sadar dari koma selama satu bulan lebih , tapi kenapa  papa tidak menelpon ku, sebenarnya apa yang terjadi dengan papa” kataku dalam hati 

“oh ya papa selalu bilang sama aku , kalo lg kangen sama papa, main harmonika aja, nanti kangen nya terobati” pikirku yang langsung beranjak mencari hermonika di ruang kerja papa
.
Aku sibuk mencari harmonika biru  yang pernah dibellikan papa dari singapura,  setelah hampir setengah jam mencari, harmonika itu pun aku temukan, dan saat itu pula kutemukan buku kecil, entah buku apa yang aku temukan itu, ku ambil bukunya lalu didepannya tertera tulisan dengan jelas “Buku yasin” , ini hanya buku yasin biasa, lalu aku buka isi bukunya, di dalam nya terlihat foto papa terpampang sangat jelas dengan kalimatnya “telah berpulang ke Rahmatullah Bapak Ilyas madani, tubuh ku gemetar, air mataku mengalir deras, dan  harmonika yang aku pegang terjatuh, aku mengangis sejadi-jadinya. mama dan kaka langsung bergegas menyusul aku ke ruang kerja papa

“ Titaa” kata mama dan kaka sambil membuka pintu 

“kenapa kalian bohongin aku, kenapa mama sama kak cika ga jujur sama aku, kalo papa sebenarnya udah meninggal, aku berhak tau ma, aku berhak tau kan kak” kataku menangis dan menggenggam buku yasin itu

“ maafin mama dan kaka sayang, kaka Cuma ga mau kamu  shock, kamu baru sembuh dari koma de, kita harus ikhlas tita, papa udah tenang disana” jawab kak cika yang menangis juga sambil memeluku

Sore harinya setelah kejadian itu aku, mama, dan kak cika pergi ke pemakaman papa, air mataku mengalir derasnya, papa telah meninggal ketika aku koma, kutemukan buku kecil  yang ternyata buku yasin papa, inilah kehendak tuhan, papa milik Allah, dan Allah berhak mengambil papa kapan pun juga, aku harus ikhlas dengan semuanya, senyuman dan tawa papa di mobil itulah yang dia berikan untukku untuk terakhir kalinya,selamat jalan pa, doaku selalu menyertaimu, kami sayang papa,,,












Tidak ada komentar:

Posting Komentar